Senin, 18 Januari 2016

CHELSEA DI LIGA CHAMPION


Sedekade Kiprah Chelsea di Liga Champions
Sejak dibeli taipan minyak Rusia, Roman Abramovich, pada musim panas 2003, Chelsea menjelma jadi tim papan atas Eropa yang selalu masuk dalam bursa juara Liga Champions.

Hal itu tidak terlepas dari aksi Abramovich mendatangkan jajaran pemain mahal ke Stamford Bridge. Orang terkaya kelima di Rusia itu memang berambisi membawa Chelsea merajai sepakbola Eropa dengan kekuatan uang yang dimilikinya.

Di bawah asuhan pelatih asal Italia, Claudio Ranieri, Chelsea sukses menjadi satu-satunya wakil Inggris yang berhasil melaju hingga semifinal Liga Champions 2003-04. Langkah The Blues dihentikan wakil Prancis, AS Monaco, dengan agregat 3-5.

Di musim 2004-05, Chelsea di bawah asuhan Jose Mourinho yang sempat gemilang dengan menaklukkan Barcelona 5-4 di babak 16 besar harus terhenti di semifinal setelah kalah tipis dari Liverpool 0-1.

Pencapaian Chelsea kembali jeblok di tahun berikutnya, Liga Champions 2005-06. John Terry dan kawan-kawan ditaklukkan Barcelona di babak 16 besar. Dan pada akhirnya Barcelonakeluar sebagai juara musim itu.

Di Liga Champions 2006-07, Chelsea lagi-lagi gagal memenuhi ambisi sang pemilik. Selangkah lagi ke final, Chelsea takluk dari tim sesama Inggris, Liverpool di semifinal. Yang lebih menyesakkan, Chelsea tersingkir setelah kalah adu penalti 1-4.

Fenomena unik tercipta di Liga Champions 2007-08. Hanya ditangani pelatih caretaker, Avram Grant yang menggantikan Mourinho, Chelsea justru melaju ke laga final. Namun, lagi-lagiChelsea harus ditaklukkan oleh tim sesama Inggris, Manchester United, lewat adu penalti 5-6.

Selanjutnya, pencapaian Chelsea dalam tiga tahun berikutnya adalah semifinal (Liga Champions 2008-09), babak 16 besar (Liga Champions 2009-10) dan perempat final (Liga Champions 2010-2011).

Fenomena unik Chelsea kembali terulang di Liga Champions 2011-12. Hanya dibesut pelatih caretaker Roberto Di Matteo yang menggantkan Andre Villas Boas yang dipecat, Chelseajustru meraih juara Liga Champions pertama dengan mempecundangi Bayern Munich lewat adu penalti.

Sayangnya, Chelsea gagal melanjutkan performa di musim berikutnya, Liga Champions 2012-13. Berstatus juara bertahan, mereka secara mengejutkan gagal melaju ke fase knockout. Ini kegagalan pertama mereka di bawah rezim Abramovich yang berujung pada pemecatan Di Matteo.

Tapi, kegagalan ini berbuah manis. Chelsea di musim itu justru menjadi kampiun di Liga Europa, kompetisi kasta 2 Eropa bersama pelatih pengganti, Rafael Benitez. Meski kurang bergengsi, trofi ini setidaknya bisa menjadi hiburan bagi kegagalan di Liga Champions.

Dan musim ini, ambisi Chelsea mengulang kisah manis di 2012 terbuka lebar. Frank Lampard memastikan lolos ke fase knockout di bawah asuhan Mourinho setelah memuncaki klasemen grup E. Hasil satu laga tersisa tidak berpengaruh bagi Chelsea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar